Sepak bola menjadi olahraga yang sangat populer di dunia. Banyak orang yang rela bergadang untuk bisa menonton klub favoritnya.
Namun, banyak pakar kesehatan memberikan peringatan bahwa menonton pertandingan sepakbola bisa menyebabkan penyakit serius.
Photo credit: Wikipedia.org
Beberapa penelitian dan laporan menyebutkan dampak negatif dari fanatik pada kesebelasan sepak bola, seperti memicu keributan (kerusuhan), gangguan psikologi dan kesehatan.
Terlalu serius menonton sepak bola bisa menyebabkan gangguan jantung, serangan jantung dan stroke.
Adapun dampak psikologi dari fanatik sepakbola yaitu menyebabkan stres, depresi, hingga bisa memicu seseorang bunuh diri.
Para pasien arteri koroner perlu berhati-hati dari rasa tegang dan stres yang ditimbulkan dari menonton sepak bola. Khususnya saat tim kesayangannya dikalahkan oleh tim rival.
Penggemar fanatik memiliki resiko tinggi mengalami gangguan kesehatan akibat terlalu tegang menonton sepakbola, apalagi ketika klub yang didukungnya kalah.
Sebagian penonton sepakbola berteriak di depan televisi hingga membuatnya rentan terkena serangan jantung saat itu juga.
Rasa tegang, stres, emosi, kecemasan dan kemarahan sering dialami oleh para penonton sepakbola. Apalagi jika pertandingannya bergengsi, seperti final piala dunia, final liga champions eropa, atau pertandingan dua klub besar (big match).
Pada sebuah penelitian, dilaporkan bahwa ada penggemar Belanda yang mengalami kematian pada hari ketika tim nasional mereka tersingkir di Piala Eropa 1996.
Profesor Diederick Grobbee dan tim penelitiannya dari University Medical Centre di Utrecht, mengungkapkan penyebab kematian saat menonton sepak bola yaitu stres yang dikombinasikan dengan merokok, makan berlebihan dan minum minuman beralkohol selama pertandingan.
Pada kejuaraan 1996 tersebut, terlihat para penggemar Belanda bersorak-sorai setelah timnas mereka masuk ke babak perempat final, yang nantinya bertemu Prancis.
Tapi, setelah itu keadaan berubah. Pertandingan masih dalam kedudukan 0-0 setelah 2x45 menit dan perpanjangan waktu. Dan akhirnya Prancis memenangkan pertandingan melalui adu penalti.
Resiko serangan jantung bisa lebih tinggi lagi, jika seorang penonton fanatik memiliki gaya hidup kurang baik, seperti:
Sebagai nasehat, ada baiknya jangan terlalu serius saat menonton sepakbola. Selain itu, Anda harus mengonsumsi makanan yang sehat dan rutin berolahraga.
Namun, banyak pakar kesehatan memberikan peringatan bahwa menonton pertandingan sepakbola bisa menyebabkan penyakit serius.
Photo credit: Wikipedia.org
Beberapa penelitian dan laporan menyebutkan dampak negatif dari fanatik pada kesebelasan sepak bola, seperti memicu keributan (kerusuhan), gangguan psikologi dan kesehatan.
Terlalu serius menonton sepak bola bisa menyebabkan gangguan jantung, serangan jantung dan stroke.
Adapun dampak psikologi dari fanatik sepakbola yaitu menyebabkan stres, depresi, hingga bisa memicu seseorang bunuh diri.
Para pasien arteri koroner perlu berhati-hati dari rasa tegang dan stres yang ditimbulkan dari menonton sepak bola. Khususnya saat tim kesayangannya dikalahkan oleh tim rival.
Penggemar fanatik memiliki resiko tinggi mengalami gangguan kesehatan akibat terlalu tegang menonton sepakbola, apalagi ketika klub yang didukungnya kalah.
Sebagian penonton sepakbola berteriak di depan televisi hingga membuatnya rentan terkena serangan jantung saat itu juga.
Rasa tegang, stres, emosi, kecemasan dan kemarahan sering dialami oleh para penonton sepakbola. Apalagi jika pertandingannya bergengsi, seperti final piala dunia, final liga champions eropa, atau pertandingan dua klub besar (big match).
Pada sebuah penelitian, dilaporkan bahwa ada penggemar Belanda yang mengalami kematian pada hari ketika tim nasional mereka tersingkir di Piala Eropa 1996.
Profesor Diederick Grobbee dan tim penelitiannya dari University Medical Centre di Utrecht, mengungkapkan penyebab kematian saat menonton sepak bola yaitu stres yang dikombinasikan dengan merokok, makan berlebihan dan minum minuman beralkohol selama pertandingan.
Pada kejuaraan 1996 tersebut, terlihat para penggemar Belanda bersorak-sorai setelah timnas mereka masuk ke babak perempat final, yang nantinya bertemu Prancis.
Tapi, setelah itu keadaan berubah. Pertandingan masih dalam kedudukan 0-0 setelah 2x45 menit dan perpanjangan waktu. Dan akhirnya Prancis memenangkan pertandingan melalui adu penalti.
Resiko serangan jantung bisa lebih tinggi lagi, jika seorang penonton fanatik memiliki gaya hidup kurang baik, seperti:
- Jarang atau bahkan tidak pernah berolahraga.
- Sering mengonsumsi asupan tinggi lemak jenuh.
- Mengonsumsi cemilan seperti kentang goreng, snack dan semacamnya.
- Merokok dan minum minuman beralkohol.
- Mudah terkena stres.
Sebagai nasehat, ada baiknya jangan terlalu serius saat menonton sepakbola. Selain itu, Anda harus mengonsumsi makanan yang sehat dan rutin berolahraga.
Referensi:
Mail Online (dailymail.co.uk). 'Watching football can kill you'. Diakses: 17 Agustus 2018
Mail Online (dailymail.co.uk). 'Watching football can kill you'. Diakses: 17 Agustus 2018