Mengonsumsi daging atau makanan yang berasal dari olahan daging sangatlah nikmat.
Tapi setelah makan daging hendaknya Anda tidak minum jus buah atau minuman manis lainnya.
Minuman Manis | Photo: https://pxhere.com/en/photo/1444595
Mengonsumsi daging sangat penting agar tubuh memperoleh asupan protein yang berlimpah (mencukupi kebutuhan tubuh).
Tapi manfaat protein bagi tubuh akan berkurang secara drastis jika Anda setelahnya mengonsumsi minuman manis, jus buah, minuman kemasan, soda atau semacamnya.
Oleh karena itu, hal yang perlu Anda hindari adalah minum-minuma manis setelah makan daging.
Menyebabkan Sistem Kekebalan Tubuh Kacau
Hal negatif lainnya dari minum-minuman manis setelah makan daging yaitu mengacaukan sistem metabolisme tubuh, yang dampaknya memicu kegemukan pada tubuh.
Dimana minuman tinggi gula bisa merusak sistem metabolisme tubuh, yang kemudian menyebabkan tubuh gemuk saat dipasangkan dengan asupan protein (yang banyak terdapat di daging).
Penelitian telah menyimpulkan bahwa jika mencampur makanan kaya protein dengan sesuatu yang manis, hasilnya yaitu meningkatnya resiko obesitas.
Makan Daging + Minum Minuman Manis = Kegemukan
Hal lainnya yang membuat kebiasaan diatas memicu obesitas, yaitu bahwa kandungan kalori yang banyak terdapat di dalam minuman manis tidak mudah dikeluarkan dari dalam tubuh.
Selain itu, pola makan seperti ini menimbulkan efek negatif berupa menurunnya proses pembakaran lemak di dalam tubuh.
Jika Anda terlalu sering minum minuman manis setelah makan daging menyebabkan tidak maksimalnya proses pembakaran lemak di dalam tubuh.
Minuman manis tidaklah bisa membuat seseorang merasa lebih kenyang, sehingga akan memicu makan berlebihan.
Minuman asam atau alkohol akan mengeringkan air liur, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk mencerna makanan.
Lebih baik setelah makan daging, Anda memilih minum air putih saja daripada minum minuman manis.
Tapi setelah makan daging hendaknya Anda tidak minum jus buah atau minuman manis lainnya.
Minuman Manis | Photo: https://pxhere.com/en/photo/1444595
Mengonsumsi daging sangat penting agar tubuh memperoleh asupan protein yang berlimpah (mencukupi kebutuhan tubuh).
Tapi manfaat protein bagi tubuh akan berkurang secara drastis jika Anda setelahnya mengonsumsi minuman manis, jus buah, minuman kemasan, soda atau semacamnya.
Oleh karena itu, hal yang perlu Anda hindari adalah minum-minuma manis setelah makan daging.
Menyebabkan Sistem Kekebalan Tubuh Kacau
Hal negatif lainnya dari minum-minuman manis setelah makan daging yaitu mengacaukan sistem metabolisme tubuh, yang dampaknya memicu kegemukan pada tubuh.
Dimana minuman tinggi gula bisa merusak sistem metabolisme tubuh, yang kemudian menyebabkan tubuh gemuk saat dipasangkan dengan asupan protein (yang banyak terdapat di daging).
Penelitian telah menyimpulkan bahwa jika mencampur makanan kaya protein dengan sesuatu yang manis, hasilnya yaitu meningkatnya resiko obesitas.
Makan Daging + Minum Minuman Manis = Kegemukan
Hal lainnya yang membuat kebiasaan diatas memicu obesitas, yaitu bahwa kandungan kalori yang banyak terdapat di dalam minuman manis tidak mudah dikeluarkan dari dalam tubuh.
Selain itu, pola makan seperti ini menimbulkan efek negatif berupa menurunnya proses pembakaran lemak di dalam tubuh.
Jika Anda terlalu sering minum minuman manis setelah makan daging menyebabkan tidak maksimalnya proses pembakaran lemak di dalam tubuh.
Minuman manis tidaklah bisa membuat seseorang merasa lebih kenyang, sehingga akan memicu makan berlebihan.
Minuman asam atau alkohol akan mengeringkan air liur, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk mencerna makanan.
Dari artikel berjudul Why sugary drinks and protein-rich meals don't go well together (Sciencedaily.com), konsumsi minuman manis dengan makanan berprotein tinggi dapat berdampak negatif pada keseimbangan energi, hingga memicu tubuh menyimpan terlalu banyak lemak.
Dr Shanon Casperson, penulis utama studi dari USDA-Agricultural Research Service Grand Forks Human Nutrition Research Center, AS mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukan sekitar sepertiga kalori berlebih dari minuman bergula manis tidak dikeluarkan, dan metabolisme lemak menurun.
Terjadi penurunan efisiensi metabolik yang menyebabkan penumpukan banyak lemak di dalam tubuh.
Dr Casperson mengatakan bahwa ada 2 dampak negatif dari minum minuman manis (terutama jika dilakukan setelah makan daging).
Pertama
Dari sisi asupan bahwa minum minuman manis dan semacamnya tidak membuat orang merasa puas, sehingga memicu resiko makan berlebihan, yang akhirnya tubuh kelebihan asupan kalori.
Kedua
Kalori tinggi dari minuman manis memicu kegemukan, selain itu dampak minum minuman manis menyebabkan proses pembakaran lemak di dalam tubuh tidak berjalan maksimal.
Dr Shanon Casperson, penulis utama studi dari USDA-Agricultural Research Service Grand Forks Human Nutrition Research Center, AS mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukan sekitar sepertiga kalori berlebih dari minuman bergula manis tidak dikeluarkan, dan metabolisme lemak menurun.
Terjadi penurunan efisiensi metabolik yang menyebabkan penumpukan banyak lemak di dalam tubuh.
Dr Casperson mengatakan bahwa ada 2 dampak negatif dari minum minuman manis (terutama jika dilakukan setelah makan daging).
Pertama
Dari sisi asupan bahwa minum minuman manis dan semacamnya tidak membuat orang merasa puas, sehingga memicu resiko makan berlebihan, yang akhirnya tubuh kelebihan asupan kalori.
Kedua
Kalori tinggi dari minuman manis memicu kegemukan, selain itu dampak minum minuman manis menyebabkan proses pembakaran lemak di dalam tubuh tidak berjalan maksimal.
Lebih baik setelah makan daging, Anda memilih minum air putih saja daripada minum minuman manis.