Hati-hati Pijat di Leher, Pria Ini Sampai Kena Stroke

Pijat leher.
Pijat menjadi salah satu cara untuk melepaskan ketegangan di otot-otot kita. Pijat juga bisa membuat tubuh lebih santai. Apalagi di bagian tengkuk atau leher, pijatan membuat kepala lebih ringan terutama saat stres melanda.

Tapi jika Anda sering-sering melakukan pijatan di bagian leher dan tengkuk, maka harus berhati-hati. Pengalaman pria yang satu ini, bisa membuat Anda menghindari pijat di bagian ini sepenuhnya.

Seorang pria harus menderita stroke setelah menjalani pijatan di leher. Dokter melihat bekuan darah di otaknya yang diakibatkan oleh pijatan. Bagaimana bisa terjadi? Simak ulasannya berikut ini.

Petugas medis telah membicarakan kejadian tersebut, di Laporan Kasus BMJ, dengan menyebut pijat sebagai 'faktor pemicu'.

Pria berusia 45 tahun, yang diyakini berasal dari Ludhiana di Punjab, India, mengungkapkan bahwa ia sering dipijat antara dua hingga empat kali setiap minggu.

Dokter di Dayanand Medical College & Hospital diberi tahu, bahwa tujuannya adalah untuk relaksasi. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit, dengan gangguan afasia yang tiba-tiba dan lumpuh di kedua tungkai bawah.

Pasien juga bisu dan tidak dapat mengambil keputusan sendiri, sehingga dokter menduganya menderita stroke.

Namun pasien tersebut 'tidak memiliki riwayat medis atas stroke', dan tidak ada faktor risiko lain yang membuatnya terkena stroke.

Tes menunjukkan, pasien menderita infark arteri serebral anterior. Bagian utama yang mengangkut darah ke lobus frontal.

Penyebab umum cenderung menjadi aneurisma yang pecah, yang menghentikan aliran darah ke otak, atau ada gumpalan yang berpotensi fatal.

Diperkirakan, manipulasi tulang belakang serviks dalam bentuk pijatan di leher dikenal sebagai pemicu mekanis untuk diseksi arteri serviks ini.

Hal ini menyebabkan penyempitan arteri atau bahkan penyumbatan lumen, yang menyebabkan kekurangan aliran darah ke otak. Kasus aneh itu kemudian dilaporkan oleh Dr Jaslovleen Kaur, dari departemen neurologi rumah sakit.

Menulis dalam laporannya, dia berkata: "Mengingat manipulasi tulang belakang serviks yang berulang, kami menganggap pijat leher sebagai faktor pemicu."

Pasien sekarang sedang menjalani proses pemulihan.

Foto: dailymail.co.uk

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »