Cara Lelehkan Lemak di Arteri Jantung Penyebab Kematian

Penyakit jantung.
Penyakit jantung disebabkan oleh buruknya gaya hidup seseorang, meskipun ia rajin berolahraga. Tidak sedikit atlet yang terkena serangan jantung saat beraksi di lapangan. Hal ini membuat kita harus selalu mawas diri, terutama saat mengonsumsi makanan.

Makanan kaya lemak disinyalir penyebab utama penyakit jantung, apalagi jika lemak di dalam pembuluh darah menumpuk dan akhirnya menyumbat di sekitar jantung. Yang akhirnya penyakit jantung bisa menyerang Anda secara mendadak.

Tapi kini sebuah obat baru berhasil ditemukan, di mana bisa 'melelehkan' lemak yang terbentuk di dalam arteri jantung. Dan obat ini telah dipuji sebagai 'terobosan besar', dalam perang melawan penyakit jantung.

Obat tersebut telah berhasil dalam uji coba untuk pengobatan kanker payudara dan diabetes. Dan sekarang para ilmuwan di Universitas Aberdeen, telah menemukan obat itu juga dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular.

Hanya satu dosis trodusquemine, yang diuji pada aterosklerosis 'benar-benar terbalik', penyakit yang menyebabkan sebagian besar serangan jantung dan stroke.

Penyakit ini menyebabkan arteri menjadi tersumbat dengan lemak yang disebut plak, yang dari waktu ke waktu. Dan arteri menjadi sempit yang menyebabkan darah tidak didistribusikan secara normal.

Periset percaya, bahwa obat ini 'meniru' efek olahraga dan mengaktifkan enzim pelindung. Hal ini juga menghambat enzim lain yang menyebabkan peradangan berkepanjangan, dan membuat arteri mengeras.

Para ahli mengatakan, bahwa temuan mereka berpotensi untuk 'mengurangi kematian secara signifikan'. Mengingat bahwa penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu secara global. Dan telah menewaskan 17,7 juta orang per tahun.

Profesor Mirela Delibegovic dari University of Aberdeen Institute of Medical Sciences, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan kepada Mail Online: "Kami tahu bahwa obat ini telah terbukti memiliki efek menguntungkan, untuk mengurangi peradangan berkepanjangan pada diabetes tipe 2. Dan kami ingin tahu apakah itu memiliki manfaat kardiovaskular juga."

"Dan tes awal kami pada tikus, yang berpotensi menjadi terobosan besar. Kita sekarang perlu melakukan penelitian lebih lanjut, untuk melihat efeknya pada manusia dan bisa dibuktikan aman," tambahnya.

Para periset mengatakan, trodusquemine bekerja dengan menghentikan enzim yang disebut PTP1B, yang biasanya meningkat pada orang dengan obesitas atau diabetes.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, bahwa berkurangnya enzim ini memiliki efek perlindungan terhadap pembentukan plak aterosklerotik.

Oleh karena itu, mengetahui hal ini, tim ingin mengujinya pada tikus yang dimodifikasi secara genetik.

Mereka menemukan, bahwa tikus yang diberikan obat ini memiliki sedikit plak di arteri. Mereka juga percaya, bahwa obat itu akan merangsang aksi protein lain yang disebut AMPK, yang akan mengurangi peradangan kronis.

Kita semua memiliki lemak dalam arteri

Semua manusia memiliki beberapa tingkat aterosklerosis, menurut Profesor Delibegovic.

"Kita semua memiliki garis-garis lemak ini di dalam arteri, sampai tingkat tertentu. Dan seiring bertambahnya aterosklerosis, pembentukan lemak akan dipercepat," dia menjelaskan.

Makan makanan bergula dan berlemak berkontribusi pada proses ini. Karena itulah, penyakit kardiovaskuler adalah masalah besar bagi orang-orang yang kelebihan berat badan.

Plak menyebabkan arteri mengeras dan sempit, aliran darah dan suplai oksigen ke organ vital menjadi terbatas. Gumpalan ini sebagian dapat atau sepenuhnya menghalangi aliran darah.

Jika darah mengalir ke otot jantung Anda berkurang atau tersumbat, Anda bisa mengembangkan angina (nyeri dada atau ketidaknyamanan) atau serangan jantung penyebab kematian terbesar di dunia.

Bila aliran darah ke otak terhambat, bisa menyebabkan stroke. Menurut The British Heart Foundation, 85 persen kasus disebabkan oleh aterosklerosis.

Atherosclerosis tidak memiliki gejala pada awalnya. Dan banyak orang mungkin tidak sadar mereka memilikinya. Kondisi ini sebagian besar dapat dicegah dengan gaya hidup sehat.

Foto: dailymail.co.uk.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »