Dallol, tempat paling berbahaya di bumi yang ada di Ethiopia. |
Tetapi untuk versi ilmuwan, tempat paling berbahaya di Bumi ini ada di Ethiopia. Tepatnya adalah di Dallol. Di mana di sini terdapat retakan Bumi, yang membentuk lanskap dan menjadi tempat paling panas di musim dingin sekalipun.
Sejauh mata memandang, kita akan melihat hamparan yang berwarna kuning. Bahkan untuk menginjakkan kaki di sana, kita harus menggunakan alat keselamatan salah satunya masker. Hal ini karena udara di sini beracun. Lantas apakah ada yang hidup di sana?
Suhu rata-rata tahunan di sini cukup tinggi, yaitu adalah 38 derajat Celcius. Pada bulan Juni, suhu bisa lebih tinggi lagi yaitu 46 derajat Celcius. Panas dan kering di Dallol adalah hal biasa, dan bisa membuat pengunjung merasa seperti berada di planet lain.
Retakan tersebut terbentuk karena gunung berapi, yang terbuka. Di mana Bumi melepaskan senyawa kimia seperti fero klorida dan hidroksida besi di dalam air. Sehingga endapannya memiliki warna putih kehijauan atau bahkan kuning.
Setelah beberapa waktu, mata air yang tidak aktif teroksidasi dan menjadi coklat seperti karat logam. Proses ini berulang selama bertahun-tahun, membasahi area yang tak bernyawa.
Iklim tak kenal lelah di Dallol juga menjadikannya salah satu daerah paling terpencil di Bumi. Tidak ada jalan, dan unta adalah satu- satunya bentuk transportasi yang tersedia.
Terlepas dari bahaya, nilai garam yang diproduksi di kawasan itu telah menarik sejumlah perusahaan ekstraktif di abad ke-20. Pada awal 1900-an, sebuah kota pertambangan bermunculan di sekitar kawah. Mulai dari penambang asal Italia dan Amerika sampai tahun 1960-an terus bermunculan.
Tapi kini, kota-kota di sekitar kawasan ini semua ditinggalkan. Msekipun pedagang garam masih melakukan perjalanan ke Dallol, untuk mengumpulkan mineral dan ke kota terdekat, yaitu Berhale atau Mekele.
Ladang garam ini memasok hampir 100 persen garam Ethiopia. Garam inilah yang menambah unsur bahaya lain ke wilayah itu. Garam Dallol bernilai uang yang banyak, yang berpotensi menjadi konflik.
Orang-orang Afar nomaden bersenjata melindunginya, sebagai milik mereka, dan mempertahankan cadangan garam yang disebut �emas putih�.
Pertikaian perbatasan kerap berlangsung antara Ethiopia dan Eritrea, dan sering tumpah ke wilayah Afar. Bahkan, dari 2007 hingga 2012 pejuang pemberontak menculik dan membunuh turis dan penduduk lokal dalam berbagai serangan.
Namun demikian, kunjungan wisata terus berlanjut. Pengunjung disarankan untuk bepergian dengan penjaga bersenjata dan membawa banyak air.
Baca Juga: Tiba-tiba Muncul Benda Besar dari Balik Salju
Dallol tidak seperti tempat lain di planet ini dan hanya untuk mereka yang pemberani, kesempatan sekali seumur hidup.