China Bangun 'Kota Hutan' Pertama di Dunia

Saat ini kondisi di kota-kota besar kian mengkhawatirkan, terutama polusi. Apalagi ruang terbuka hijau kian berkurang, dan dipergunakan untuk kegiatan ekonomi. Dan hal ini bisa menyebabkan banyak masalah, terutama banjir.

Konsep kota hutan di China
Konsep kota hutan di China. Foto: dailymail.co.uk
Sedikit sekali pembangunan yang memerhatikan ruang terbuka hijau, yang akan ditanami pohon-pohon besar. Hal ini tentu membuat Bumi semakin panas, akibat pemanasan global yang saat ini banyak dirasakan di berbagai belahan dunia.

Tapi kini, China akan membangun sebuah kota hutan pertama di dunia. Di mana semua bangunan akan ditutupi oleh tanaman dan pepohonan, untuk mengatasi pemanasan global dan polusi udara. Kapan kota hutan ini akan selesai dibangun?

Dikutip dari Daily Mail, kota Liuzhou Forest akan menjadi rumah bagi 30.000 orang, setelah selesai dalam waktu beberapa tahun ke depan.

Kantor, rumah, hotel, rumah sakit dan sekolah seluruhnya akan ditutupi oleh total 40.000 pohon dan 1 juta tanaman dari 100 spesies.

Baca Juga: Geger Penemuan Ular Piton Raksasa di Dalam Batang Pohon

Mereka diperkirakan akan menyerap hampir 10.000 ton CO2, dan 57 ton polutan per tahun. Dan menghasilkan sekitar 900 ton oksigen.

Kota ini akan dibangun di utara Liuzhou, di daerah pegunungan Guangxi, Cina selatan. Area yang akan dibangun seluas 175 hektar, di sepanjang sungai Liujiang.

Kota ini akan terhubung ke Liuzhou dengan jalur kereta api cepat, dan jalan untuk mobil listrik.

Akan ada berbagai area perumahan, ruang komersial dan rekreasi, dua sekolah dan rumah sakit di kota tersebut.

Rumah juga akan memiliki AC yang didukung oleh energi panas bumi dan atap panel surya.

Proyek yang ditugaskan oleh Perencanaan Kota Liuzhou, yang dirancang oleh arsitek Stefano Boeri Architetti.

Baca Juga: Heboh Wanita Acungkan Samurai Saat Adu Mulut dengan Tetangga

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa, tanaman dan pohon akan menurunkan suhu udara rata-rata. Menciptakan hambatan kebisingan dan meningkatkan keanekaragaman hayati, dengan menyediakan rumah untuk burung, serangga dan hewan kecil. Bangunan pertama kota hutan akan dimulai pada tahun 2020.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »